Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah analis memperkirakan portofolio hulu migas makin menekan posisi laba PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) atau PGN sampai akhir tahun ini.

Sebagian analis beralasan kinerja laba PGN itu ditekan tren penurunan lifting anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia secara tahunan.

Apalagi, Saka Energi saat ini berhadapan dengan tren penurunan produksi alamiah atau natural decline dari sejumlah aset operasinya.

“Kami memperkirakan Saka Energi akan tetap menjadi beban terhadap profitabilitas konsolidasian PGN akibat penurunan volume alami yang belum diimbangi eksplorasi lebih lanjut,” tulis tim riset Indo Premier yang disusun Ryan Winipta & Reggie Parengkuan, dikutip Senin (25/8/2025).

Indo Premier membeberkan Saka Energi mencatat titik impas pada basis laba kotor pada kuartal I-2025, tetapi diproyeksikan kembali merugi mulai kuartal II-2025.