Logo Bloomberg Technoz

Cadangan Aluvial Susut 2029, TINS Pacu Pertambangan Timah Primer

Mis Fransiska Dewi
25 August 2025 08:10

Timah aluvial yang diangkut dari Kapal Isap Produksi (KIP) Timah 78 di Laut Cupat di Kabupaten Bangka Barat./Bloomberg Technoz-Mis Fransiska Dwi
Timah aluvial yang diangkut dari Kapal Isap Produksi (KIP) Timah 78 di Laut Cupat di Kabupaten Bangka Barat./Bloomberg Technoz-Mis Fransiska Dwi

Bloomberg Technoz, Pangkalpinang – PT Timah (Persero) Tbk. (TINS) berencana menggenjot pertambangan timah primer, setelah mendapati cadangan timah aluvial di wilayah operasionalnya bakal makin menipis pada 2029.

“Data-data eksplorasi yang kami miliki di PT Timah itu bisa dikatakan kandungan atau cadangan dari aluvial ini sudah mulai berkurang ya nanti pada 2029,” kata Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara ditemui di sela media gathering di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (23/8/2025) malam.

“Cadangan-cadangan dalam angka tertentu, maaf saya enggak bisa sebutkan di sini, sudah mulai mengarah di sana [tambang primer].”


Berdasarkan catatan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bijih timah (tin ore) yang ditambang di Indonesia umumnya berasal dari jenis endapan timah aluvial dan sering disebut sebagai endapan timah sekunder atau disebut timah placer.

Timah aluvial biasanya berbentuk seperti pasir diangkut dari lautan sedangkan timah primer berbentuk batuan. 

Timah primer di Pabrik Peleburan PT Timah di Mentok, Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung./Bloomberg Technoz-Mis Fransiska Dewi