Logo Bloomberg Technoz

Timah Diproyeksi Fluktuatif Gegara Rencana RKAB 1 Tahunan di RI

Azura Yumna Ramadani Purnama
04 August 2025 15:10

Batangan timah ditumpuk di gudang pabrik pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian
Batangan timah ditumpuk di gudang pabrik pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Skema persetujuan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) pertambangan menjadi per 1 tahunan di Indonesia dinilai belum dapat mendongkrak harga komoditas mineral dan batu bara (minerba), termasuk timah, yang justru diprediksi tetap berfluktuasi dengan kecenderungan melemah.

Riset Shanghai Metals Market (SMM) melaporkan pengajuan RKAB 1 tahunan untuk periode 2026 yang dimulai Oktober 2025 diperkirakan tetap membuat harga timah di fluktuatif pada masa mendatang, utamanya di Shanghai Futures Exchange (SHFE).

“Investor perlu memantau perubahan kebijakan makro internasional dan kondisi pasokan-permintaan domestik dengan cermat, serta beroperasi dengan hati-hati,” sebagaimana tulis dalam riset SMM, dilansir Senin (4/8/2025).

Seorang karyawan mencatat sambil berdiri di samping tumpukan timah batangan di gudang fasilitas pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg

Ekspor olahan timah Indonesia dilaporkan SMM mulai bergerak ke level normal, dengan volume ekspor sekitar 4.400 metrik ton pada Juni 2025 atau meningkat 73,6% pada paruh pertama tahun ini, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Riset tersebut menyatakan pasar timah global tengah menunjukan tren penurunan yang fluktuatif, sebab dipengaruhi sejumlah faktor.