Logo Bloomberg Technoz

BI Klaim Investor Asing Masih Serbu SBN meski Selisih Yield Tipis

Sultan Ibnu Affan
22 August 2025 14:40

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Yogyakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat investor asing masih terus masuk ke pasar keuangan Indonesia. Aliran modal tersebut mengalir di tengah selisih imbal hasil atau yield antara surat berharga negara (SBN) dan US Treasury yang kian menyempit.

Dalam catatannya, spread atau selisih imbal hasil SBN acuan tenor 10 tahun dengan US Treasury tenor 10 tahun tersisa 205 basispoin (bps) atau lebih tinggi 2,05%. Angka ini juga jauh lebih rendah dari posisi tahun sebelumnya sebesar 240 bps.

"Spread antara SBN dan surat berharga AS makin kecil selisihnya, pada 19 Agustus [hanya tercatat] sebesar 205 bps," ujar Direktur Departemen Pengelolaan Moneter & Aset Sekuritas BI Ronald D. Parluhutan dalam acara diskusi bersama wartawan di Yogyakarta, Jumat (22/8/2025).


Meski demikian, Ronald mengatakan, angka tersebut dinilai masih lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga. Filipina, misalnya, yang kini tercatat hanya tersisa 157 bps. Sementara Thailand sudah minus 301 bps, diikuti Korea Selatan yang juga minus 151 bps.

Akibatnya, lanjut Ronald, aliran modal asing masih terus masuk ke pasar SBN pemerintah Indonesia. Per 19 Agustus 2025 posisi non residen masih mencapai Rp 952,9 triliun, atau naik dari posisi per 31 Juli 2025 sebesar Rp 935,7 triliun dengan porsi kepemilikan menjadi 14,64%.