Mengutip Bloomberg News, Australia mengurangi risiko pemadaman listrik dalam skala besar alias blackout untuk 1 dekade ke depan. Ini karena pengembangan energi baru-terbarukan yang makin prima.
Operator energi Australia melaporkan, mereka memasang 4,4 gigawatt pembangkit listrik bertenaga energi terbarukan pada tahun fiskal lalu. Dalam 5 tahun ke depan, 5-10 gigawatt diperkirakan akan terpasang.
Dengan demikian, Australia kemungkinan bisa menutup seluruh pembangkit listrik tenaga batu bara dengan kapasitas total 11 gigawatt pada 2035. Saat ini, batu bara masih menjadi sumber utama energi primer pembangkit listrik di sana.
Pada 2030, Australia menargerkan 82% produksi listrik datang dari energi terbarukan.
Analisis Teknikal
Bagaimana proyeksi harga batu bara untuk hari ini? Apakah bisa bangkit atau malah makin terjepit?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara terjebak di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 0. Paling kecil, sudah sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga batu bara bisa saja naik hari ini. Namun sepertinya tidak akan signifikan, terbatas saja.
Target resisten terdekat adalah US$ 111/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka ada harapan harga batu bara bisa bergerak menuju US$ 112-113/ton.
Sedangkan target support terdekat ada di US$ 108/ton. Penembusan di titik ini berisiko menyeret harga batu bara ke arah US$ 104/ton.
(aji)
































