Matthew Bristow - Bloomberg News

Bloomberg, Kolombia mengalami hari paling berdarah dalam beberapa bulan terakhir setelah sebuah kelompok pengedar narkoba menembak jatuh helikopter polisi, hanya beberapa jam sebelum serangan bom mematikan terjadi di dekat pangkalan Angkatan Udara.

Otoritas setempat menyebutkan, delapan polisi tewas dan sejumlah lainnya terluka ketika sebuah faksi gerilya menyerang helikopter mereka dengan drone di Provinsi Antioquia, Kolombia utara.

Presiden Gustavo Petro mengatakan serangan itu terjadi saat misi pemberantasan narkotika untuk memusnahkan tanaman coca, bahan baku utama pembuatan kokain.

Beberapa jam kemudian, pada Kamis (21/8), sebuah truk bermuatan bom meledak di dekat pangkalan Angkatan Udara di Cali, Kolombia barat. Ledakan itu menewaskan lima warga sipil dan melukai 36 orang lainnya, menurut otoritas kota. Petro menuding kedua serangan tersebut dilakukan oleh faksi gerilya EMC yang dikendalikan seorang panglima perang bernama Ivan Mordisco.