Di tengah tren penguatan tersebut, beredar kabar adanya rencana akuisisi oleh sebuah perusahaan asal Jepang. Aksi korporasi ini disebut-sebut akan dilakukan di harga premium.
Berdasarkan sumber dari pelaku pasar yang mengetahui rencana ini, pembelian tersebut akan dilakukan di harga penawaran perdana atau IPO, yakni Rp256/saham, jauh di harga pasar saat ini yaitu Rp117/saham. Nilai itu hampir dua kali lipat dari harga pasar saat ini.
Menanggapi kabar tersebut, Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) selaku induk usaha ASLC, Prodjo Sunarjanto menegaskan pihaknya masih menguasai mayoritas saham.
“Mungkin mereka beli di pasar, tapi kita tetap pegang 80%,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Kamis (21/8/2025).
Saat ditanya lebih lanjut, Prodjo menyatakan tidak berkapasitas memberikan penjelasan mengenai transaksi yang mungkin terjadi di pasar.
Prodjo menambahkan, pergerakan harga saham ASLC lebih didorong oleh valuasi yang dianggap masih murah. Kendati demikian, dia tidak mengonfirmasi kabar terkait calon investor dari Jepang maupun kemungkinan penerbitan saham baru.
Data BEI menunjukkan, mayoritas saham ASLC dimiliki ASSA sebesar 77,60% atau setara 9,89 miliar saham. Selain TP Rachmat, ada Boy Thohir di balik ASSA.
Sementara itu, Jani Candra tercatat memiliki 1,5%, Prodjo Sunarjanto 0,90%, Kazuhiro Shioyama 0,20%, dan Erida 0,10%. Adapun saham publik yang beredar di masyarakat sebesar 19,70%.
(dhf)































