Meski demikian, Gus Ipul menegaskan, peningkatan anggaran tidak serta-merta membuat bantuan yang dikelola Kemensos lebih besar dari tahun sebelumnya.
Alokasi untuk program utama tetap sama. Ia menerangkan, misalnya, bantuan pangan non tunai dan Program Keluarga Harapan (PKH) menurutnya penerimaannya akan tetap sama.
"Alokasinya sama tetap 9,6 juta [PKH], kalau untuk PKH 10 juta KPM [keluarga penerima manfaat], kalau banutan pangan on tunai untuk semabko itu 18,2 juta, jadi pada dasarnya sama," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan pemerintah menambah alokasi anggaran untuk menopang masyarakat rentan atau kelompok bawah melalui program Perlinsos tahun depan.
Sri Mulyani juga menyebut jika sepanjang tahun ini, pemerintah telah menggelontorkan anggaran negara hingga mencapai Rp1.333 triliun yang diklaim telah dinikmati oleh masyarakat kelompok bawah Tanah Air.
Alokasi anggaran tersebut ditujukan tak lain melalui program perlindungan sosial pemerintah, meliputi subsidi, kompensasi, hingga bansos.
Sekadar catatan saja APBN tahun ini, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan belanja negara mencapai Rp3.621,3 triliun, yang terdiri dari belanja pemerintah pusat senilai Rp2.701,4 triliun dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp919,9 triliun.
Dari sisi penggunaannya, belanja ditujukan untuk pendidikan sebesar Rp285,2 triliun atau 10,6% dari total belanja. Kemudian, ada perlindungan sosial Rp273,0 triliun (10,1%; fungsi ekonomi Rp748,1 triliun (27,7%); kesehatan Rp124,5 triliun (4,6%); hingga pelayanan umum senilai Rp850,0 triliun (31,5%).
(prc/wep)































