Logo Bloomberg Technoz

Kasus Nipah di India Naik, Epidemiolog RI Ingatkan Ini

Merinda Faradianti
16 August 2025 11:40

Ilustrasi virus Nipah. (Envato/manjurulhaque)
Ilustrasi virus Nipah. (Envato/manjurulhaque)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Infeksi virus Nipah meningkat di distrik, Malappuram dan Palakkad, India. WHO melaporkan antara 17 Mei–12 Juli 2025 terjadi empat kasus terkonfirmasi virus Nipah (NiV) di negara bagian Kerala, India, dengan dua kematian (CFR 50%). 

Infeksi virus ini adalah penyakit menular zoonosis yang berasal dari kelelawar buah ke inang perantara atau manusia. Tak hanya kelelawar buah, babi dan buah yang terkontaminasi turut dapat menyebarkan infeksi virus ini.

Kepala Pusat Studi Global Health Security dan ONE Health Griffith University–YARSI University, Dr Dicky Budiman PhD mengatakan, Indonesia memiliki potensi penyebaran virus ini. Sebab, Indonesia memiliki populasi kelelawar buah (Pteropus spp.) yang luas, terutama di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.


"Ekologi dan pola interaksi manusia dengan satwa ini berpotensi memfasilitasi spillover virus serupa jika ada sirkulasi NiV atau henipavirus lainnya," kata Dicky dalam keterangannya, Sabtu (16/8/2025).

Dicky menyebut, jika tidak ditangai maka infeksi virus ini dapat menyebar dan menyebabkan pandemi di masyarakat. Meski risiko menjadi pandemi global sedikit, potensi wabah lokal tetap besar di daerah dengan kontak erat manusia–hewan reservoir, sistem kesehatan lemah, dan keterlambatan deteksi.