Robert Burnson - Bloomberg News

Bloomberg, Elon Musk harus menghadapi gugatan OpenAI yang menyatakan bahwa serangannya terhadap startup tersebut di pengadilan dan di media merupakan “kampanye pelecehan yang dilakukan selama bertahun-tahun,” demikian putusan hakim federal.

Hakim Distrik AS Yvonne Gonzalez Rogers pada Selasa menolak permintaan orang terkaya di dunia itu untuk mengabaikan tuduhan bahwa ia telah memanfaatkan gugatan hukum, unggahan di media sosial (medsos), dan pernyataan di media untuk mencoba menggagalkan kesuksesan OpenAI — semua demi keuntungan startup kecerdasan buatan generatifnya (AGI), xAI.

Putusan ini merupakan perkembangan terbaru dalam perselisihan hukum yang berlangsung sejak tahun lalu saat Elon Musk menuduh OpenAI meninggalkan tujuan awal pembentukan sebagai lembaga nirlaba dengan menerima investasi miliaran dolar AS dari Microsoft Corp. mulai tahun 2019, setahun setelah ia meninggalkan dewan direksi OpenAI. Musk meluncurkan xAI pada tahun 2023. 

Gonzalez Rogers tidak membahas substansi gugatan balik OpenAI yang menyatakan Elon Musk secara terus-menerus berusaha merusak startup tersebut, tetapi ia menyimpulkan bahwa gugatan balik yang diajukan pada April secara hukum cukup untuk dilanjutkan.