Logo Bloomberg Technoz

KIC juga mencatat pada 2024 terdapat 2.889 perkara perceraian akibat judi, yang mana hal ini meningkat hampir 84% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1,572 kasus. Salah satu kasus yang diangkat dalam laporan investigatif menyebut seorang pria rela menjual dua rumah dan satu mobil katering milik keluarga demi berjudi, hingga menyebabkan kehancuran rumah tangga.

Lebih jauh, studi juga mengungkap bahwa dampak judol terhadap perekonomian nasional bisa menyentuh penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 3%.

"Jadi dampak negatif, sosial, kesehatan dan lain sebagainya dari judol ini, sangat akan dirasakan oleh the majority of Indonesian people. Nah ini ada beberapa kasus yang kami [utarakan] di dalam laporan investigatif kami," jelasnya.

Selain dari sisi pemain, KIC juga menyoroti suburnya praktik jual-beli rekening yang kian marak di daerah-daerah terpencil. Banyak masyarakat yang rela menjual data pribadi dan rekening banknya demi mendapatkan uang secara instan.

Rekening-rekening ini kemudian digunakan oleh sindikat untuk menampung transaksi judi online.

"Masyarakat rela menjual rekeningnya demi mendapatkan uang secara instan Ini sudah berkembang menjadi sebuah industri. Karena ada pendanaannya, ada penjualannya, terus mudah," terangnya.

Dampak Judol ke Perekonomian Indonesia

Pada bagian lain, Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Firman Hidayat menilai bahwa aktivitas judol dapat menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

"Ada kebocoran-kebocoran atau ada faktor-faktor yang kemudian menyebabkan pertumbuhan ekonomi kita bisa dikoreksi ke bawah. Dan kita melihat judi online ini adalah salah satu faktor yang bisa memberikan dampak koreksi negatif yang cukup besar ke ekonomi Indonesia," ungkap Firman.

Sebab menurutnya judol dapat menimbulkan kebocoran yang mengganggu laju pertumbuhan ekonomi, lantaran dana yang dipakai untuk judol akan lari ke luar negeri sehingga menghapus multiplier effect ekonomi yang seharusnya terjadi di Indonesia.

"Jadi dari perhitungan sederhana ini kita mengestimasi, di tahun 2024 saja impact dari judol itu 0,3% dari pertumbuhan ekonomi. Tahun lalu kita tumbuh di 5%, gampangnya ya harusnya kita bisa tumbuh di 5,3%. Jadi di tengah situasi global yang sangat besar, 0,3% ini sangat berharga untuk kita bisa mencapai target Pak Presiden," jelasnya.

(lav)

No more pages