Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan ekonom masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sepanjang kuartal II-2025 masih berada di bawah 5%, sekaligus melanjutkan tren yang terjadi pada kuartal sebelumnya yang hanya menyentuh 4,87%.

Kepala Ekonom Bank Pertama Josua Pardede mengatakan, proyeksi tersebut tak lain disebabkan oleh masih tertekannya daya beli masyarakat yang tecermin dalam pelemahan konsumsi rumah tangga, yang biasanya menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 diperkirakan masih sulit mencapai level 5% secara tahunan (yoy), dan kemungkinan akan sedikit lebih rendah dibandingkan capaian kuartal I-2025 yang sebesar 4,87% yoy," ujar Josua saat dihubungi, Senin (4/8/2025).

Secara rinci, lanjut Josua, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2025 diproyeksi hanya mencapai sekitar 4,76%. Konsumsi rumah tangga periode ini juga diperkirakan melambat menjadi hanya 4,77% dari sebesar 4,89% di kuartal I.

Penurunan tersebut juga dikarenakan dampak musiman dari perayaan Idulfitri yang biasanya mendorong konsumsi sudah lebih banyak terserap di kuartal pertama, seiring dengan pergeseran periode Ramadan.