Logo Bloomberg Technoz

PDIP jadi Penyeimbang: 80% Koalisi 20% Oposisi

Merinda Faradianti
03 August 2025 14:02

Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming bersama Megawati Soekarnoputri. Senin (02/06/2025) (Dok. Instagram @gibran_rakabuming)
Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming bersama Megawati Soekarnoputri. Senin (02/06/2025) (Dok. Instagram @gibran_rakabuming)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat Politik Agung Baskoro menelaah makna politis pernyataan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri soal PDIP akan menjadi penyeimbang pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dia memprediksi partai berlambang kepala banteng tersebut akan lebih banyak berposisi sebagai mitra strategis atau bak koalisi terhadap kebijakan pemerintah.

Hal ini sangat erat dengan keputusan Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti kepada eks Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang baru saja satu pekan menjadi narapidana. Majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan Hasto terbukti melakukan penyuapan sehinngga menjatuhkan vonis penjara selama tiga tahun dan enam bulan.

"Konteks penyeimbang ini sebenarnya mempertebal peran PDIP yang kemarin sempat diungkap dalam dua konteks sebagai mitra kritis dan mitra strategis, walaupun tendensinya mitra strategis lebih besar," kata Agung kepada Bloomberg Technoz, Ahad (03/08/2025).


"jika PDIP ingin menjadi penyeimbang, harus bisa memainkan peran secara proporsional dengan mengedepankan kritisme dan masukan konstruktif pada pemerintah."

Dia menilai, PDIP memang tetap tak akan masuk ke dalam Kabinet Merah Putih dalam waktu dekat. Akan tetapi, di DPR, partai berlambang kepala banteng tersebut akan lebih banyak memberikan dukungan atau menyetujui rencana-rencana strategis pemerintah.