Minat investasi itu muncul belakangan selepas kepastian finalisasi pakta dagang antara Indonesia dengan Uni Eropa atau Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Rencanannya, kesepakatan dagang Indonesia dengan Uni Eropa bakal ditandatangani pada September 2025 di Jakarta.
Taufiek menggarisbawahi pasar Eropa memiliki standar yang ketat dalam aspek keberlanjutan, termasuk dalam hal penggunaan kimia untuk proses pewarnaan kain.
“Pasar itu kesempatan buat mereka, karena syarat yang ketat dari Eropa, itu bisa dipenuhi sama Indonesia. Syarat-syarat itu termasuk kimia yang dipakai,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan proses penandatangan IEU-CEPA nantinya akan dilakukan bersama Maroš Šefčovič, perwakilan Komisioner Uni Eropa di bidang Perdagangan.
Usai penandatangan tersebut, Airlangga juga memastikan seluruh poin kesepakatan dalam pakta dagang tersebut akan mulai berlaku efektif pada 2026 mendatang, termasuk di antaranya pembebasan tarif sekitar 80% produk ekspor Indonesia.
"Ini akan bisa efektif, dan mudah-mudahan bisa dipercepat tahun depan. Sehingga nanti tarif 0% bisa dipercepat juga," tutur Airlangga.
(dov/naw)

































