Heesu Lee, Soo-Hyang Choi dan Jennifer A. Dlouhy - Bloomberg News

Bloomberg, Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) mencapai kesepakatan dagang yang menetapkan tarif impor sebesar 15%, termasuk untuk mobil, serta membuka jalan bagi investasi besar-besaran di sektor energi dan galangan kapal AS.

Kesepakatan ini diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump dan dikonfirmasi oleh otoritas di Seoul. Perjanjian tersebut membawa salah satu eksportir terbesar dunia ke dalam kerangka dagang baru AS, sekaligus menyelamatkan Korsel dari tarif 25% hanya sehari sebelum batas waktu diberlakukan. Kesepakatan ini juga mencakup pendirian dana investasi senilai US$350 miliar (sekitar Rp5.763 triliun) dari Korsel untuk ditanamkan di AS. Bursa saham Seoul langsung merespons positif, dengan penguatan won terhadap dolar AS.

“Kami telah menyepakati tarif 15% untuk Korea Selatan,” tulis Trump di platform media sosial miliknya, Rabu (30/7). “Amerika tidak akan dikenai tarif.”

Kesepakatan ini mirip dengan perjanjian dagang AS-Jepang sebelumnya, yang juga melibatkan komitmen investasi sebesar US$550 miliar. Dalam kedua kasus tersebut, Trump mengatakan investasi akan diarahkan langsung oleh dirinya, sementara Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyebut 90% dari keuntungan dana investasi itu akan kembali ke AS. Namun, detail teknis dari kesepakatan tersebut masih belum jelas, seperti halnya interpretasi yang berbeda dalam perjanjian dengan Jepang.