"PT Wilmar Padi Indonesia meminta penundaan," ujar Anang, Senin.
PT Wilmar Padi Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di industri penggilingan padi dan bagian dari Wilmar Group. Dihimpun dari berbagai sumber, PT Wilmar Padi Indonesia didirikan pada tanggal 26 April 2018 dan memiliki kantor pusat perusahaan berada di Jakarta Selatan.
PT Wilmar Group adalah perusahaan di bidang agribisnis berskala global yang didirikan pada 1991. Perusahaan tersebut didirikan oleh dua orang miliarder asal Singapura dan Indonesia, yaitu Kuok Khoon Hong dan Martua Sitorus.
Perusahaan induk investasi ini bergerak dalam pemrosesan, perdagangan, dan distribusi produk pertanian melalui segmen budidaya kelapa sawit, penghancuran biji minyak, penyulingan minyak nabati, penggilingan tepung dan beras, penggilingan, dan penyulingan gula.
Wilmar Group juga bergerak pada segmen lain seperti manufaktur produk konsumen, makanan siap saji, produk dapur, lemak khusus, oleokimia, serta biodiesel dan pupuk.
Berdasarkan catatan terakhir pada 2024, Wilmar Group memiliki kinerja keuangan dengan pendapat sebesar US$67,2 miliar, total aset (aktiva) senilai US$61,8 miliar, dan keuntungan sebanyak US$1,5 miliar.
Adapun produk yang dihasilkan perusahaan PT Wilmar Group, di antaranya Sania, Siip, Sovia, Fonta, Tulip, Arawana Brand, Wonder Farm, Fortune, Rupchanda, Mamador, Simply Dau Dau Nanh, Cheerose, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, Wilmar International, bahkan dinobatkan sebagai produsen sawit terbesar di dunia. Selain di Indonesia, perkebunan kelapa sawitnya juga berada di Malaysia.
Kementerian Perdagangan mencatat, induk perusahaan yang berbasis di Singapura ini menyumbang Domestic Market Obligation (DMO) minyak sawit sebesar 99,26 juta liter.
Ketimbang di Indonesia, perusahaan ini memilih mencatatkan diri di Bursa Efek Singapura atau Singapore Stock Exchange (SGX). Wilmar International Ltd pernah masuk sebagai perusahaan sawit terbesar dunia pada tahun 2018.
Dikutip dari laman resmi SGX, Wilmar International Limited terdaftar di Bursa Efek Singapura sejak 20 Juli 2000. Kantor pusatnya berada di 28 Biopolis Road Wilmar International, Singapore 138568.
"Wilmar International Limited, didirikan pada tahun 1991 dan berkantor pusat di Singapura, saat ini merupakan grup agribisnis terkemuka di Asia," tulis SGX di situs resminya.
Wilmar juga tercatat memiliki lebih dari 500 pabrik manufaktur dan jaringan distribusi yang luas yang mencakup China, India, Indonesia, dan sekitar 50 negara dan kawasan lainnya.
Kasus Dugaan Korupsi CPO
Selain kasus beras, Wilmar Group juga sempat menjadi perhatian publik setelah lima anak usahanya resmi ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus dugaan korupsi ekspor crude palm oil (CPO) atau bahan baku minyak goreng.
Kejaksaan Agung telah menyita Rp11,8 triliun dari terdakwa korporasi PT Wilmar Group dalam perkara dugaan korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) periode 2021-2022.
Uang triliunan tersebut disita dari lima terdakwa korporasi yang tergabung dalam PT Wilmar Group, di antaranya PT Multimas Nabati Asahan, PT Multi Nabati Sulawesi, PT Sinar Alam Permai, PT Wilmar Bioenergi Indonesia, dan PT Wilmar Nabati Indonesia.
(ain)































