Logo Bloomberg Technoz

Harga Minyak Naik usai Trump Ancam Sanksi ke Rusia

News
30 July 2025 07:50

Ilustrasi harga minyak dunia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi harga minyak dunia. (Dok: Bloomberg)

Rong Wei Neo - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak mencatat kenaikan terbesar dalam enam pekan terakhir setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi tambahan terhadap Rusia, jika tidak tercapai kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina.

Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati US$69 per barel setelah ditutup menguat 3,8% pada sesi sebelumnya. Sementara itu, minyak Brent menetap di atas US$72. Trump memperingatkan akan menerapkan “tarif dan sebagainya” jika tidak ada kesepakatan gencatan senjata dalam 10 hari ke depan. Ia juga menyatakan tidak khawatir terhadap dampaknya terhadap pasar, dengan menyebut bahwa AS bisa meningkatkan produksi minyaknya.


“Saya sama sekali tidak khawatir,” ujar Trump kepada para wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One pada Selasa, saat dalam perjalanan kembali ke Washington usai kunjungan ke Skotlandia. “Negara kita punya begitu banyak minyak. Kita tinggal tingkatkan produksi, bahkan lebih jauh lagi.”

Sebelumnya, Trump memang telah beberapa kali mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Moskow, namun belum pernah benar-benar melaksanakannya. Para penasihatnya menyebut bahwa sanksi tersebut kemungkinan besar akan berbentuk sanksi sekunder yang menyasar negara-negara pembeli minyak Rusia. Meski begitu, mengingat keinginan Trump agar harga minyak tetap rendah, masih muncul pertanyaan sejauh mana ia akan benar-benar bertindak.