Logo Bloomberg Technoz

ESDM Minta Subsidi Listrik 2024 Naik Jadi Rp74,85 T

Rezha Hadyan
06 June 2023 10:00

Petugas PLN (Dok web.pln.co.id)
Petugas PLN (Dok web.pln.co.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan agar subsidi listrik dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 dipatok antara Rp69,81 triliun—Rp74,85 triliun.

Besaran subsidi listrik yang diusulkan tersebut meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, yakni senilai Rp58,83 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 dan Rp70,49 triliun pada APBN 2023.

Menurut Menteri ESDM Arifin Tasrif, besaran subsidi listrik pada RAPBN 2024 mengacu pada asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) sejumlah US$70—US$80 per barel. Besaran tersebut juga mengacu pada nilai tukar rupiah senilai Rp14.700—Rp15.300 per dolar AS (US$) dan inflasi di rentang 1,5%—3,5%.

“Usulan kebijakan subsidi listrik pada 2024, yaitu tepat sasaran diberikan hanya kepada golongan yang berhak untuk rumah tangga diberikan kepada rumah tangga miskin dan rentan, serta mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang lebih efisien," katanya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (5/6/2023).

Secara terperinci, subsidi listrik Rp35,5 triliun—Rp37,53 triliun akan disalurkan untuk rumah tangga berdaya 450 volt ampere (VA), Rp13,66 triliun—Rp14,56 triliun untuk rumah tangga berdaya 900 VA, Rp0,30 triliun—Rp0,33 triliun untuk pemerintah, Rp4,32triliun—Rp4,88 triliun untuk industri, Rp6,91—Rp7,60 triliun untuk bisnis, Rp8,79 triliun—Rp9,59 triliun untuk segmen sosial, dan Rp0,33 triliun—Rp0,36 triliun untuk sektor lainnya.