Kepastian yang didapatkan pasar membuat pamor aset aman alias safe haven asset seperti emas kehilangan pamor. Sentimen risk on kembali meningkat sehingga dana global kembali ramai menyerbu aset-aset berisiko seperti saham.
Bukan cuma emas, surat utang pemerintah seperti US Treasury juga kehilangan pamornya sebagai safe haven di tengah ketidakpastian, ditandai dengan penurunan harga. Hal itu diikuti oleh surat utang dari negara lain seperti Jepang, Jerman juga Prancis.
Harga emas mungkin berpeluang bangkit lagi ketika ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan The Fed pada September, membesar.
Ketika suku bunga lebih rendah, emas akan terungkit pamornya dengan obligasi dan saham akan cenderung tertekan prospek return-nya. Begitu juga sebaliknya.
Saat ini, pelaku pasar global meningkatkan taruhan akan adanya penurunan bunga acuan The Fed pada 2026 nanti sebanyak 75 basis poin, meningkat dari ekspektasi semula sebesar 25 basis poin pada April nanti.
Pada perdagangan Kamis pagi ini (24/7/2025), harga emas di pasar Singapura dibuka menguat tipis 0,09% dan selanjutnya komoditas ini bertahan di kisaran US$ 3.389 per troy ounce.
(rui)





























