Yoshiaki Nohara dan Erica Yokoyama - Bloomberg News

Bloomberg, Perdana Menteri (PM) Jepang yang sedang menghadapi tekanan, Shigeru Ishiba, membantah laporan media yang menyebut dirinya akan segera mengumumkan pengunduran diri setelah kekalahan bersejarah dalam pemilu yang digelar pada Minggu (19/7).

“Laporan itu tidak benar,” ujar Ishiba setelah bertemu dengan para pendahulunya dan tokoh senior Partai Demokrat Liberal (LDP) — Yoshihide Suga, Taro Aso, dan Fumio Kishida — pada Rabu (23/7) sore. Ishiba mengatakan, dalam pertemuan tersebut mereka tidak membahas apakah dirinya akan bertahan atau mundur dari jabatannya.

Menurut Sekretaris Jenderal LDP Hiroshi Moriyama, yang juga hadir dalam pertemuan itu, mereka sepakat untuk menghadapi situasi partai dengan rasa urgensi tinggi dan menghindari perpecahan internal.

Sebelum pernyataan Ishiba, surat kabar Yomiuri melaporkan bahwa Ishiba telah memberi tahu orang-orang terdekatnya bahwa ia berniat mengumumkan pengunduran diri paling cepat bulan ini. Media lokal lainnya menyebutkan pengumuman itu kemungkinan dilakukan pada Agustus. Laporan ini muncul tak lama setelah Amerika Serikat (AS) dan Jepang mengumumkan kesepakatan pemangkasan tarif mobil dan berbagai produk Jepang hingga 15%.