Logo Bloomberg Technoz

Vietnam Tahan Ekspor Beras, RI Harus Produksi di Atas 31 Juta Ton

Rezha Hadyan
05 June 2023 20:00

Pedagang membungkus beras di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang membungkus beras di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menilai Indonesia harus menggenjot produksi beras di atas 31 juta ton per tahun untuk dapat mencukupi permintaan domestik, di tengah kesulitan impor akibat kebijakan Vietnam dalam membatasi ekspor stok beras mereka.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan rencana Negeri Paman Ho membatasi ekspor berasnya menjadi perhatian khusus bagi Indonesia sebagai pelanggan impor komoditas pangan pokok tersebut.

“Ini waktunya Indonesia memacu produksi. Kenapa Bulog serapan [beras domestiknya] di bawah 1%? Itu artinya waktunya kita sama-sama produksi. Jadi kalau produksinya lebih tinggi jauh di atas 31 juta ton, itu akan sangat baik untuk kita,” ujarnya seusai rapat bersama Komisi IV DPR RI, Senin (5/6/2023). 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Indonesia sepanjang 2022 mencapai 31,54 juta ton. Realisasi produksi sekitar 31 juta ton per tahun tersebut stagnan sejak 2019, setelah pada 2018 Indonesia sempat mencatatkan produksi sebanyak 33,94 juta ton.

Di sisi lain, realisasi penyerapan beras produksi domestik oleh Perum Bulog (Persero) hingga akhir Mei baru mencapai 544.000 ton, alias jauh dari mandat pemerintah sebanyak 2,4 juta ton beras produksi lokal pada 2023. Hingga 31 Mei 2023, stok beras Bulog tercatat sebanyak 566.000 ton, sedangkan realisasi impor tahap pertama sejumlah 350.000 ton.