Logo Bloomberg Technoz

Selama ini, ujar Bahlil, hilirisasi sektor pertambangan minerba makin diarahkan untuk pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik dengan nilai investasi mencapai US$20 miliar.

Dalam kaitan itu, pemerintah bahkan menargetkan Indonesia bisa menjadi produsen baterai terbesar kedua di dunia setelah China.

"Jangan lagi mengirim bahan mentah, nilai tambahnya di luar, kita cuma main ekspor material bahan baku. Kalau seperti itu apa bedanya kita dengan zaman VOC. VOC itu 390 tahun mengirim bahan baku yang membuat negara-negara lain candu terhadap sumber daya kita," tegasnya.

Adapun, Huayou mengambil alih peran LGES yang diputus kontraknya oleh pemerintah awal tahun ini, menyusul negosiasi berkepanjangan yang menyebabkan Proyek Titan tidak kunjung berprogres.

Hampir serupa dengan Proyek Dragon besutan CATL-IBC yang baru diresmikan pemerintah, Proyek Titan garapan Huayou-IBC juga dirancang sebagai ekosistem baterai terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari tambang, fasilitas pengolahan nikel HPAL, prekursor, katoda, hingga pabrik sel baterai dan fasilitas daur ulang.

Lebih besar dari Proyek Dragon senilai US$5,9 miliar, total investasi untuk Proyek Titan diperkirakan mencapai US$9,8 miliar. Dari angka itu, sekitar US$1,2 miliar disebut sudah terealisasi saat proyek masih dikelola oleh LG Energy Solution Ltd. (LGES), sebelum kemudian diambil alih oleh Huayou.

(azr/wdh)

No more pages