"Untuk memberikan konteks yang lebih tepat, sebenarnya komunikasi dan penjajakan transaksi antara Garuda Indonesia dan Boeing sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir ini," ujarnya saat dihubungi, Kamis (17/7/2025).
Dengan adanya pakta positif nego tarif itu, lanjut dia, proses pembelian tentu diharapkan dapat semakin mengintensifkan komunikasi kepada produsen pesawat asal Negeri Paman Sam tersebut untuk memenuhi kebutuhan armadanya.
Sehingga, kata Cahyadi, jumlah kepastian pembelian sebanyak 50 pesawat, termasuk jenis pesawatnya juga nanti masih bergantung kesiapan Boeing.
"Detail kebutuhan itu termasuk tentang jenis dan jumlah pesawat yang mampu disediakan Boeing, waktu pengiriman, komponen biaya, teknis pengadaan, dan hal-hal lainnya," tutur dia.
"Sehingga, itu juga mempertimbangkan kesiapan Boeing untuk menyedikan jumlah dan tipe pesawat tersebut."
(dhf)





























