Mekanisme "snapback" adalah aturan dalam perjanjian nuklir tahun 2015 yang memungkinkan negara-negara peserta untuk memicu proses di Dewan Keamanan PBB yang secara otomatis dapat memberlakukan kembali sanksi luas terhadap Republik Islam Iran jika dianggap melanggar perjanjian.

Pada Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan bahwa E3 “tidak memiliki dasar hukum, politik, maupun moral” untuk mengaktifkan mekanisme tersebut karena kegagalan mereka dalam mematuhi kesepakatan nuklir setelah Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian itu pada masa jabatan pertamanya. Ia juga menyoroti dukungan politik dan material E3 terhadap serangan AS dan Israel ke Iran.

Pada Selasa (22/7), Teheran dijadwalkan menjamu para pejabat dari Rusia dan China untuk membahas isu nuklir dan kemungkinan sanksi tambahan, ujar Baghaei. Pertemuan ini berlangsung setelah Ali Larijani, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, mengunjungi Rusia pada Minggu dan berdiskusi dengan Presiden Vladimir Putin mengenai program nuklir Iran serta perkembangan situasi di kawasan.

(bbn)