"Imbang Tata Alam dimiliki dan dioperasikan seluruhnya oleh perseroan, sehingga apabila tidak dapat mengembalikan pinjaman pada tahun 2030, perseroan memiliki opsi antara lain menjadwalkan kembali pengembalian pinjaman atau melakukan konversi pinjaman menjadi modal," seperti dikutip dari surat tersebut, Senin (21/7/2025).
BEI juga meminta ENRG untuk menyajikan informasi keuangan Imbang Tata Alam. Dari situ terlihat, Imbang Tata Alam memiliki aset senilai US$546,46 juta per akhir 2024.
Utang jangka pendek dan panjang ke pihak ketiga masing-masing sebesar US$45,61 juta dan US$152,14 juta.
Pendapatan Imbang Tata Alam sebesar US$122,91 juta dengan perolehan laba bersih US$1,52 juta.
Manajemen ENRG memastikan, sampai saat ini tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.
Sebagai informasi, ENRG mengumumkan rencana private placement dengan melepas 2,48 miliar saham pada pertengahan Juni lalu.
Dalam pelaksanaannya, hanya 1,17 miliar saham yang terserap di harga Rp288/saham. Sehingga, ENRG mendapat dana segar Rp338,4 miliar dari aksi korporasi ini.
Sebesar 70% dana hasil private placement dikucurkan untuk Imbang Tata Alam, yang merupakan operator dan pemegang 100% hak partisipasi di Blok Malaca Strait.
(red)





























