Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah Ungkap Keuntungan dari BRICS hingga Tarif 19% AS

Dovana Hasiana
18 July 2025 19:00

Ekspor impor. (Dok: Bloomberg)
Ekspor impor. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), kemitraan BRICS, dan kesepakatan penurunan tarif 19% dari Amerika Serikat berdampak pada peningkatan daya saing Tanah Air.

Pertama, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, perjanjian dagang IEU-CEPA akhirnya bisa mencapai kesepakatan politik (political agreement) setelah hampir 10 tahun perundingan. Selama ini, daya saing produk Indonesia berkurang karena tidak memiliki kesepakatan dagang dengan Uni Eropa.

"Contoh produk pakaian kita dengan Vietnam, kita kan kena misalkan 10-20% sedangkan mereka punya Free Trade Agreement dan Comprehensive Economic Partnership Agreement [CEPA] 0%. Margin 10-20% itu tinggi di dalam struktur biaya. Sehingga tidak akan kompetitif," ujar Susiwijono saat ditemui di kantornya, Jumat (18/7/2025).


Kedua, BRICS juga bisa menjadi pasar baru. Terlebih, organisasi internasional tersebut mewakilkan 40% populasi di dunia yang menjadi pasar besar bagi Tanah Air bila terdapat satu negara yang menerapkan kebijakan proteksionisme.

Ketiga, kesepakatan penurunan tarif menjadi 19% dari AS juga membuat posisi Indonesia lebih kompetitif karena lebih rendah dibandingkan dengan negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).