Tom Gunter sebelumnya merupakan insinyur senior di Apple dan dianggap salah satu figur paling berpengaruh di tim Foundation Models (AFM), divisi yang mengembangkan teknologi dasar AI generatif Apple. Ia sempat pindah ke perusahaan AI lain sebelum akhirnya bergabung dengan Meta, mengikuti jejak Pang dan Lee.
Sementara juru bicara Meta menolak memberikan komentar. Apple juga tidak merespons permintaan tanggapan terkait hengkangnya para talenta utamanya.
Perekrutan ini terjadi di tengah ketidakpastian internal dalam tim AI Apple. Sejumlah eksekutif di perusahaan dilaporkan mempertimbangkan penggunaan model eksternal, seperti ChatGPT dari OpenAI atau Claude dari Anthropic PBC, untuk mendukung asisten suara Siri dan fitur Apple Intelligence lainnya. Hal ini memicu pertanyaan soal arah strategis tim AFM ke depan.
Apple diketahui tengah mengevaluasi dua jalur pengembangan Siri, satu menggunakan model internal, dan lainnya berbasis teknologi pihak ketiga. Keputusan akhir diperkirakan akan diambil sebelum peluncuran besar Siri versi baru pada musim semi tahun depan.
Situasi ini dimanfaatkan Meta dengan menawarkan kompensasi besar bagi para insinyur AI. Dalam beberapa kasus, Meta menjanjikan bayaran beberapa kali lipat lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan Apple. Sebagai respons, Apple mulai menaikkan gaji sebagian anggota tim AFM yang terdiri dari sekitar 100 orang, meskipun peningkatan tersebut dinilai belum mampu menyaingi tawaran dari Meta.
Gunter sendiri disebut menerima paket kompensasi multi-tahun senilai lebih dari US$100 juta.
Awal pekan ini, Mark Zuckerberg menegaskan kembali ambisi besarnya dalam unggahan di Threads, menyatakan bahwa Meta akan "menginvestasikan ratusan miliar dolar ke dalam komputasi untuk membangun kecerdasan super."
Beberapa talenta AI papan atas Meta kini ditempatkan dekat dengan meja kerja Mark Zuckerberg di kantor pusat Menlo Park, California, untuk memfasilitasi kolaborasi langsung.
"Saya fokus membangun tim paling elit dan berbakat di industri ini," tulis Mark Zuckerberg.
(bbn)
