IPO perusahaan ini menjadi salah satu agenda besar yang amat dinanti investor di pasar modal Indonesia di sepanjang tahun 2025, seiring dengan ekspansi agresif Grup Chandra Asri ke sisi hilir dan logistik.
Langkah IPO potensial CDIA dinilai menjadi bagian dari strategi Grup Chandra Asri dalam mengkonsolidasikan bisnis distribusi dan memperkuat struktur pembiayaan sisi hilir petrokimia yang tengah dikembangkan secara masif di Indonesia.
Kenaikan hingga menyentuh ARA dalam enam hari berturut–turut hingga hari ini membuat saham CDIA mengakumulasi kenaikan 310,5% selama satu pekan perdagangan usai listing pekan lalu.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai, pergerakan tersebut berada di luar kebiasaan alias Unusual Market Activity (UMA).
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA),” tulis BEI dalam keterangan resmi, Rabu (16/7/2025).
Meski demikian, BEI menegaskan, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang–undangan di bidang Pasar Modal.
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham CDIA tersebut, BEI sampaikan saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
Oleh karena itu, investor perlu mencermati empat hal berikut.
- Memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa;
- Mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya;
- Mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dan
- Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum
melakukan pengambilan keputusan investasi.
“Seluruh keterbukaan informasi terkait Perusahaan Tercatat dipublikasikan melalui website Bursa (www.idx.co.id),” pungkas BEI.
(fad/aji)