Koreksi harga tidak lepas dari aksi ambil untung di pasar dimana sebagian mengaku telah berhasil tembus target. Hingga pukul 13.01 siang waktu Indonesia, Selasa, pergerakan Bitcoin berubah bearish 4,2% dibandingkan hari sebelumnya dan bertahan sementara di US$117.264 (sekitar Rp1,91 miliar).
Meski konsolidasi harga akan terlebih dulu terjadi pada kisaran US$120-US$130 ribu, Bitcoin masih punya peluang besar menatap level baru US$140.000. Hal ini tampak dari strong breakout di instrumen ETF BItcoin IBIT BlackRock pekan lalu, dilaporkan CoinDesk dikutip Selasa.
Kabar dari Amerika Serikat (AS) mendukung tren naik Bitcoin seperti Presiden Donald Trump yang mendorong tingkat bunga rendah kepada The Fed. Trump berkaca belanja fiskal dan pasar saham yang tinggi.
Secara teknikal, serangkan faktor bullish Bitcoin lain adalah tidak munculnya parameter populer seperti relative strength index (RSI) dan moving average convergence/divergence (MACD) yang menyimpang secara bearish dan major averages (MA) 50, 100, dan 200 hari tetap bertumpuk secara bullish di atas yang lain pada grafik harian dan intraday.
(prc/wep)

































