Logo Bloomberg Technoz

Perundingan IEU-CEPA belakangan makin intens menyusul pertemuan Presiden Prabowo Subianto bersama dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa akhir pekan ini.

Selepas perundingan tingkat tinggi ini, Airlangga mengatakan, pemerintah bersama dengan Uni Eropa bakal menandatangani dokumen lanjutan soal perundingan dagang itu pada kuartal III-2025 di Jakarta.

Hanya saja, Airlangga enggan berkomentar banyak ihwal kesepakatan apa yang akan diteken nantinya. Dia beralasan Prabowo bakal memberi keterangan resmi selepas pertemuan dengan pejabat tinggi Uni Eropa tersebut.

“Ini tentunya merupakan milestone baru di tengah situasi ketidakpastian, berarti Indonesia dengan Uni Eropa itu produk kita bisa masuk ke Eropa dengan tarif 0,” kata Airlangga.

Pada 2024, Uni Eropa menyumbang 6,5% atau sekitar US$17,35 miliar dari total ekspor Indonesia yang sebesar US$264,70 miliar. Dalam kurun 2021 hingga 2024, kinerja ekspor Indonesia ke Uni Eropa menunjukkan tren dinamis.

Nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa mengalami kenaikan tertinggi pada 2022 dengan nilai ekspor sebesar US$21,53 miliar, tetapi mengalami penurunan pada tahun berikutnya, sebelum kembali naik sedikit menjadi US$17,35 miliar pada 2024.

Selain itu, neraca perdagangan antara kedua pihak juga memberikan surplus bagi Indonesia, dengan peningkatan 80% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari US$2,5 miliar pada 2023 menjadi US$4,5 miliar pada 2024.

Saat ini, beberapa komoditas utama yang mendominasi ekspor Indonesia ke Uni Eropa yakni minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids (oleokimia), produk alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak coklat dan kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

Hitung-hitungan pemerintah, ekspor Indonesia bisa meningkat hingga 57,76% dalam 3 tahun mendatang melalui pakta dagang IEU-CEPA tersebut.

Sebelumnya, Airlangga mengatakan kesepakatan IEU-CEPA menjadi krusial di tengah tarif tinggi yang didorong pemerintahan Donald Trump.

Adapun, AS menyumbang 17% dari pangsa ekspor Indonesia. Belakangan, pemerintah berencana untuk mengoptimalkan 83% peluang pasar lainnya melalui berbagai negosiasi kerja sama internasional, termasuk IEU-CEPA.

(naw)

No more pages