Logo Bloomberg Technoz

"Kami adalah dua negara besar dan kuat, dan akan selalu ada isu-isu yang kami tidak sepakati. Saya pikir ada beberapa area potensi kerja sama," ujar Rubio. Ketika ditanya apa yang akan dikerjasamakan oleh kedua negara secara spesifik, dia menjawab AS akan bekerja sama dengan China dan akan mengumumkannya ke publik nanti.

"Interaksi terakhir antara perwakilan perdagangan kami cukup positif. Dan Anda tahu, kami bisa mengembangkannya di bidang-bidang kerja sama potensial lainnya," jelasnya, merujuk pada negosiasi di London bulan lalu yang mengonfirmasi kesepakatan penangguhan tarif selangit terhadap produk China selama 90 hari.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China, Beijing juga memberikan nada positif tentang pertemuan tersebut, menyebutnya "pragmatis dan konstruktif." Kedua negara sepakat untuk memperkuat komunikasi dan dialog di semua tingkatan, serta mengatasi perbedaan dan memperluas kerja sama.

Selama pertemuan, Wang menekankan perlunya menerjemahkan konsensus yang dicapai antara kedua kepala negara menjadi kebijakan dan tindakan konkret, juga berharap AS akan memandang China dengan "sikap yang objektif, rasional, dan pragmatis," menurut pernyataan pemerintah China.

Tanda-tanda muncul dalam beberapa pekan terakhir bahwa kedua pihak mulai menepati janji-janji mereka sebelumnya. China setuju untuk melanjutkan pengiriman logam tanah jarang dan AS menawarkan pelonggaran beberapa pembatasan ekspor etana, perangkat lunak desain cip, dan komponen mesin jet.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan awal pekan ini bahwa perundingan dagang berikutnya akan dimulai pada awal Agustus, tepat sebelum masa penangguhan pungutan berakhir.

(bbn)

No more pages