Logo Bloomberg Technoz

"Ketahanan luar biasa konsumen AS—dan pada gilirannya perusahaan AS—menjadi pahlawan di paruh pertama tahun ini," kata Kristy Akullian, Kepala Strategi Investasi iShares, Amerika. "Memasuki musim laporan keuangan kuartal kedua, saham bisa mendapat dorongan tambahan dari ekspektasi yang rendah."

S&P 500 capai rekor tertinggi sepanjang masa. (Bloomberg)

Treasury berakhir datar atau melemah di seluruh kurva imbal hasil pada Kamis, meski penurunan yang lebih tajam di awal sesi terkoreksi setelah lelang obligasi bertenor 30 tahun menarik permintaan yang kuat. 

Hasil penjualan tersebut menegaskan minat yang kuat terhadap utang jangka panjang, yang tahun ini menghadapi kekhawatiran akan defisit AS dan dampak tarif.

Dolar AS berfluktuasi, emas menguat, minyak melemah, dan Bitcoin memperpanjang rekor kenaikannya. Penurunan harga minyak mentah terjadi setelah laporan media menunjukkan OPEC+ mungkin menghentikan kenaikan produksi. 

Sementara itu, otoritas Hong Kong melakukan intervensi keempat kalinya dalam dua pekan terakhir untuk mencegah mata uang kota tersebut melemah di luar batas perdagangan resminya.

Penurunan klaim pengangguran selama periode yang mencakup libur Hari Kemerdekaan AS direspons dengan tenang.

Gubernur Federal Reserve (The Fed) Bank of San Francisco, Mary Daly mengatakan dia masih melihat dua kali pemotongan suku bunga sebagai kemungkinan tahun ini dan mengecilkan potensi dampak inflasi dari tarif.

Gubernur The Fed Bank of St. Louis, Alberto Musalem memandang masih terlalu dini untuk mengetahui apakah tarif akan berdampak berkelanjutan pada harga.

"Kejelasan lebih lanjut tentang tarif akan muncul seiring berlanjutnya perundingan perdagangan," kata Mark Haefele dari UBS Global Wealth Management. "Penurunan ketidakpastian kebijakan secara historis berdampak positif bagi saham, dan kami pikir kebijakan perdagangan AS akan bergerak menuju stabilitas yang lebih baik pada paruh kedua tahun ini."

Dalam berita korporasi Asia, Nissan Motor Co mengumpulkan US$4,5 miliar dari penjualan junk-bond dalam dolar AS dan euro. Produsen mobil yang sedang mengalami kesulitan ini menawarkan kupon dengan tingkat bunga tertinggi dalam sejarah pada setidaknya salah satu bagian dari transaksi tersebut guna meningkatkan permintaan.

Di sisi lain, JPMorgan Chase & Co sedang mempertimbangkan untuk mengurangi bobot penerbit obligasi dalam indeks pasar berkembangnya—termasuk China dan India—untuk menunjukkan rentang utang negara berkembang yang lebih luas.

Kejelasan Tarif

"Kemungkinan besar kita tidak akan mendapat kejelasan tarif hingga 1 Agustus, yang membuat pemotongan suku bunga pada Juli mustahil terjadi," kata Tom Essaye dari The Sevens Report.

"Dampak praktis dari kebijakan tarif yang terus tertunda ini adalah mengurangi peluang pemotongan suku bunga pada September, yang dapat membuat suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama dan meningkatkan risiko perlambatan ekonomi."

Para pembuat kebijakan telah menahan biaya pinjaman tahun ini, tetapi muncul perbedaan pendapat mengenai berapa banyak pemotongan suku bunga yang diharapkan para pejabat pada tahun 2025. Para pejabat The Fed akan bertemu pada 29-30 Juli mendatang. Berdasarkan harga kontrak berjangka, para pelaku pasar saat ini memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini.

(bbn)

No more pages