Harga emas berhasil bangkit usai jatuh lebih dari 1% pada perdagangan Selasa (8/7/2025).
Kenaikan harga emas ditopang oleh rilis notula rapat (minutes of meeting) bank sentral AS Federal Reserve. Para petinggi The Fed terpecah dalam memandang kebijakan tarif yang digaungkan Presiden Donald Trump.
“Beberapa peserta rapat kebijakan tarif hanya menyebabkan sekali (one-time) kenaikan harga. Akan tetapi, sebagian besar peserta rapat menilai ada risiko bahwa tarif akan memiliki dampak yang lebih persisten terhadap inflasi,” ungkap notula tersebut.
Meski masih gamang, tetapi secara umum The Fed masih berpegang pada kebijakan moneter yang cenderung longgar. Masih ada kemungkinan suku bunga acuan turun tahun ini.
Berdasarkan dot plot terbaru, 10 dari 19 pejabat The Fed memperkirakan setidaknya ada 2 pemangkasan suku bunga acuan tahun ini. Sementara 7 lainnya memperkirakan tidak ada pemotongan sama sekali dan 2 sisanya memproyeksikan hanya ada sekali penurunan.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga bergerak turun.
(aji)