Pembangkit listrik tenaga batu bara—yang selama ini menyumbang hampir tiga perempat dari total produksi listrik India—terpukul paling dalam akibat lesunya permintaan tahun ini.
Meski pembangkit dari sumber lain seperti tenaga air dan nuklir mengalami peningkatan produksi, produksi listrik berbasis batu bara justru merosot 7%.
Tingkat utilisasi pembangkit batu bara turun menjadi rata-rata 69,6%, dibandingkan 76,6% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pembangkit energi terbarukan melonjak hampir 23% pada April–Mei, berdasarkan data terbaru yang tersedia.
Permintaan listrik di India biasanya mencapai puncaknya pada bulan-bulan menuju Juni, seiring meningkatnya penggunaan AC.
Namun, tahun ini permintaan puncak belum menyentuh angka tahun lalu yang mencapai 250 gigawatt.
Jika tren ini bertahan, maka ini akan menjadi penurunan pertama dalam setidaknya dua dekade terakhir.
(bbn)

































