Rajesh Kumar Singh -- Bloomberg News

Bloomberg, Permintaan listrik di India pada kuartal yang berakhir Juni turun hampir 1,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dipicu musim panas yang lebih sejuk sehingga penggunaan pendingin udara berkurang drastis.

Permintaan listrik tercatat sebesar 445,8 miliar kilowatt per jam selama periode tersebut, menurut data dari Central Electricity Authority (CEA) pemerintah India.

Permintaan ini menjadi kontraksi pertama sejak 2020, saat pandemi Covid-19 melumpuhkan aktivitas ekonomi, berdasarkan perhitungan Bloomberg News.

Perubahan iklim yang makin nyata kini mulai mengkhawatirkan pemerintah dan pelaku industri, karena membuat proyeksi konsumsi energi menjadi makin sulit dan berisiko mengganggu rencana investasi jangka panjang.