Logo Bloomberg Technoz

Mobil bertenaga baterai menawarkan pengalaman mengemudi yang lebih bersih, lebih tenang, dan pada akhirnya lebih murah untuk bepergian - sebuah trifecta aspiratif yang semestinya disaring oleh tim branding dalam membuat nama mobil baru yang menarik.

Sayangnya, hal itu tidak berjalan dengan baik.

Perusahaan otomotif terbesar di dunia Toyota Motor Corp., misalnya, telah menyempurnakan kendaraan bertenaga baterai sejak akhir 1990-an, dan akhirnya meluncurkan EV komersial pertamanya pada 2022. Nama mobilnya? bZ4X.

"BZ" adalah singkatan dari “beyond zero” atau emisi "melampaui nol"; 4 mengacu pada penggerak empat roda; dan X menunjukkan bentuk crossover - yang mungkini semua itu tidak lagi dikenal oleh penggemar Toyota Camry.

Tidak mau kalah, Honda Motor Co. mengumumkan bahwa EV keduanya akan dikenal sebagai e:Ny1.

Nama mobil paling bertahan lama di AS./ Dok. Bloomberg


Pada unit Jaguar, seorang pengemudi dapat dimaafkan karena menganggap nama mobil listrik perusahaan itu adalah E-PACE, padahal model tersebut memiliki mesin bensin. Jaguar bertenaga baterai justru dinamai I-PACE.

Lalu, tidak ada yang bisa menyalahkan penggemar Volkswagen karena salah mengidentifikasi EV berbentuk SUV yang dinamai ID.4, dengan ID.Buzz – yang notabene adalah revamp dari kendaraan van terkenal buatan VW.

“Sejujurnya, banyak dari nama-nama EV ini yang terlalu memaksakan keras,” kata David Placek, pendiri Lexicon Branding, yang membantu menamai Lucid Group Inc., Subaru Outback, dan Honda Ridgeline.

Placek mengatakan nama produk yang bagus perlu mencentang tiga syarat, yaitu; mudah diingat, patut menjadi perhatian, dan berbeda atau khas, dalam kategorinya. Akan lebih baik lagi jika nama yang dihasilkan mudah dicerna. “[Dengan kata lain], ketika orang melihatnya, mereka berkata ‘Oke saya paham [dengan nama itu]’,” kata Placek.

Banyak nama EV baru yang sulit dipahami. Entah karena mereka terlalu dekat dengan tradisi untuk merasa penting, atau bergerak terlalu jauh untuk tampil beda tetapi justru tidak mudah diingat.

Tidak ada yang mengatakan memberi nama mobil itu mudah, atau melakukannya dengan buruk adalah unik untuk EV (lihat: Daihatsu Naked, Ford Probe, dan Studebaker Dictator). Nama mobil mungkin juga kurang penting bagi konsumen ketimbang label harga, jangkauan, fitur, dan estetika.

Namun, sebagai latihan dalam pemasaran, meramu nama EV yang kikuk merupakan sebuah peluang yang terlewatkan. Lihat saja Tesla. Perusahaan mungkin telah gagal mengeja "SEXY" dengan empat modelnya sesuai rencana - "Model E" adalah merek dagang Ford enam tahun sebelum Elon Musk meluncurkan sedannya - tetapi upaya itu sama berkesan, patut diperhatikan, dan berbeda karena masih tahap awal.

Dalam beberapa kasus, nama EV saat ini juga menyoroti keterputusan sinergi antara tim R&D dan tim perencanaan. Hampir setiap pembuat mobil telah menetapkan lini waktu yang ambisius untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik, tetapi memo itu mungkin hilang pada orang yang menamai Kia EV6, misalnya, atau GMC Hummer EV.

“Mereka hanya membuat dirinya tampak kuno,” kata Placek. “Dalam lima tahun, hampir semua orang yang mengendarai mobil baru akan menggunakan EV atau hibrida.”

Ada juga nama yang bermetastasis, menempel pada huruf atau menjadi kurang jelas seiring dengan berkembangnya varian. Audi meluncurkan kendaraan listrik dengan nama "e-tron" - cukup masuk akal - tetapi sekarang dia memiliki banyak e-tron, termasuk e-tron GT.

Mercedes melakukan hal serupa. Model EV perusahaan termasuk EQS, EQA, EQB dan EQE, serta SUV EQS, SUV EQB, dan SUV EQE. Di bagian paling atas, Mercedes juga memasukkan unsur "AMG". Tidak ada yang mau mengendarai mobil dengan nama alfabet.

Sementara itu, Polestar Automotive Holding UK Plc, yang menjadi bagian dari grup Volvo, mengambil pendekatan ala iPhone. EV pertamanya –yang tidak lagi diproduksi– adalah 1. Sekarang ada 2, dan 3 akan segera hadir.

Di sisi lain, sejumlah nama EV yang baik bisa dibilang bukanlah akronim atau gabungan atas huruf. General Motors Co. mengambil cara ini dengan Chevrolet Bolt dan Cadillac Lyric. Ioniq milik Hyundai juga sangat cocok. Lucid memiliki Air, Fisker dengan Ocean, dan Subaru dengan Solterra.

Lalu ada Ariya dari Nissan, yang diduga berasal dari kata Sansekerta berarti mulia atau mengagumkan. Porsche Taycan adalah pilihan yang unik, tetapi juga mengingatkan pada binatang hutan yang sulit ditangkap.

Akan ada lebih banyak peluang untuk meningkatkan nama EV saat ini. Pada tahun depan saja, kita akan melihat 30 EV baru di AS, menurut perkiraan BloombergNEF.

Sampai saat itu, berikan satu apresiasi pada tim Toyota yang meluncurkan "Prius", yang masih tetap bagus meski setelah 25 tahun peluncuran. Mereka pasti sudah pensiun sebelum bZ4X datang.

(bbn)

No more pages