Bloomberg Technoz, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pencegahan ke luar negeri terhadap 13 nama yang diduga berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan mesin electronic data capture atau EDC Bank BRI. Salah satu nama yang dicegah adalah Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo.
Pria kelahiran 17 Februari 1962 tersebut sempat menjabat sebagai Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI pada 2017-2022. Setelah itu, dia pindah dan menjabat sebagai Direktur Utama Allo Bank.
KPK diduga mengusut kasus dugaan korupsi tersebut pada masa Indra Utoyo menjadi petinggi di Bank BRI. Hal ini selaras dengan nama lain yang juga menerima status pencegahan ke luar negeri yaitu Catur Budi Harto yang menjabat Wakil Direktur Utama Bank BRI 2019-2025.
"Iya benar [Indra Utoyo]," kata Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto kepada Bloomberg Technoz, Rabu (02/07/2025).
Berdasarkan sejumlah informasi, Indra Utoyo adalah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1985. Dia kemudian melanjutkan studinya di Imperial College London pada 1994, serta mendapatkan gelar doktornya pada 2019 di Universitas Indonesia.
Dia memulai karirnya di badan usaha milik negara (BUMN) pada perusahaan Telkom Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai General Manager IT Application & Infrastructure Information System Division, pada 1996. Lalu, setahun setelahnya, ia menjabat sebagai General Manager Marketing & Commerce Multimedia Division.
Hingga akhirnya, Indra menjabat sebagai Managing Director of Digital and Strategic Portfolio (CEO Digital & CSO) pada tahun 2012. Dia tercatat berkarir selama 16 tahun lebih di Telkom Indonesia.
Indra juga pernah menjabat Komisaris Utama PT. Multimedia Nusantara (TelkomMetra) dan Komisaris Utama Metra Digital Innovation (MDI Ventures).
(azr/frg)