Logo Bloomberg Technoz

Untuk keamanan, Google memperkenalkan fitur Peringatan Konten Sensitif yang otomatis mengaburkan gambar yang berpotensi mengandung ketelanjangan sebelum dibuka, dengan pemrosesan langsung di perangkat tanpa mengirim data ke Google. Fitur lainnya, Key Verifier, memungkinkan pengguna memverifikasi identitas kontak melalui kode QR untuk mencegah penipuan akibat penyalahgunaan nomor telepon.

Google Messages. (Dok: istimewa)

Pada sisi pengalaman pengguna, Google Messages juga menambahkan berbagai fitur seperti opsi "hapus untuk semua orang" dalam obrolan RCS, serta kemampuan untuk menunda notifikasi selama 1 jam, 8 jam, 24 jam, atau tanpa batas waktu. Obrolan yang ditunda akan diberi ikon jam dan pop-up informasi di dalam percakapan. Fitur ini juga memungkinkan pengecualian notifikasi untuk pesan yang menandai nama pengguna (@mention).

Selain itu, pengguna kini dapat mengirim media dalam resolusi penuh dengan opsi kualitas "HD+" (original quality), serta menikmati peningkatan desain perekam suara yang dilengkapi fitur peredam bising dan voice moods. Kolom teks pun kini bisa menampilkan hingga 14 baris, menggantikan batas lama yang hanya empat baris.

Menariknya Google juga meluncurkan fitur deteksi penipuan berbasis AI yang akan memberi peringatan real-time terhadap pola pesan mencurigakan. Fitur ini mendukung pelaporan cepat dan telah diperluas untuk mendeteksi berbagai skema penipuan, termasuk yang berkaitan dengan kripto, tagihan palsu, dan dukungan teknis palsu.

Langkah Google ini menegaskan upayanya menjadikan Messages sebagai alternatif kuat untuk WhatsApp dan iMessage, tanpa memerlukan unduhan aplikasi tambahan. Sebagian besar fitur ini akan diluncurkan secara bertahap mulai pertengahan 2025 untuk perangkat Android 10 ke atas.

Beberapa fitur seperti ikon grup khusus dan tunda notifikasi bahkan sudah tersedia di perangkat Pixel yang menjalankan Android 16 versi beta.

(prc/wep)

No more pages