Bloomberg Technoz, Jakarta - Raksasa migas Inggris BP menyelesaikan joint study atau studi bersama 2 blok migas di Papua Barat.
Studi bersama itu dilakukan untuk area Bintuni dan Drawa. Rencanannya, 2 kandidat wilayah kerja (WK) itu masuk ke dalam putaran lelang penawaran langsung tahun ini.
“Kedua blok ini sudah selesai joint study pada Maret 2025, dan kami sedang menunggu proses tender,” kata Head of Country BP Indonesia Hardi Hanafiah saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama dengan Komisi XII di DPR, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Hardi berharap 2 blok hasil joint study itu bisa diberikan kepada BP untuk memperkuat pasokan gas Kilang Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat.
“Kami berharap kami bisa di-award sebagai pemenang, maka 2 blok ini akan menjadi tambahan sumber gas bagi Tangguh LNG,” tuturnya.
Sebelumnya, BP lebih dahulu memenangkan lelang untuk WK Gaea I dan WK Gaea II bersama dengan mitra lainnya, yang tergabung ke dalam konsorsium yang relatif gemuk.
Konsorsium ini terdiri dari Enquest Petroleum Production Malaysia Ltd, PT. Agra Energi Indonesia, BP Exploration Indonesia Limited, MI Berau B.V, CNOOC Southeast Asia Limited, ENEOS Xplora Inc, Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc., dan KG Wiriagar Petroleum Ltd.
Menurut data Kementerian ESDM, WK Gaea memiliki estimasi sumber daya sebesar 9,6 BBO dan 71,8 TCF gas. Sementara itu, WK Gaea II memiliki estimasi sumber daya mencapai 8,5 BBO dan 35,1 TCF gas.
Dari sisi kinerja operasi, BP berhasil mencatatkan lifting gas dari Tangguh mencapai 1,57 bcf per hari untuk periode yang berakhir 31 Mei 2025.
Sementara itu, BP turut mencatatkan produksi sebanyak 78 standar kargo LNG per 31 Mei 2025, dari target tahun ini yang dipatok 180,4 standar kargo LNG.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah melempar sinyal akan segera melelang 2 blok hasil studi BP bersama dengan mitranya dalam waktu dekat.
Sinyal itu disampaikan Bahlil saat mengunjungi Kilang Tangguh BP di di Teluk Bintuni, Papua Barat Daya, Rabu (11/6/2025).
“Dua blok ini yang nantinya akan dilelang setelah selesainya joint study,” kata Bahlil dikutip dari siaran pers, Kamis (12/6/2025).
(naw)