Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja rupiah selama separuh pertama tahun ini, masih tak mampu beranjak dari zona merah. Namun, perbaikan kinerja pada bulan Mei dan Juni, memperkecil besar pelemahan mata uang Indonesia sepanjang tahun ini.

Melansir data Bloomberg, rupiah mencatat pelemahan 0,84% selama semester pertama tahun ini dengan mengakhiri bulan Juni di level Rp16.238/US$. Pada akhir tahun lalu, rupiah ditutup di level Rp16.102/US$.

Capaian kinerja rupiah selama separuh pertama tahun ini, menjadi yang terburuk kedua di Asia setelah dolar Hong Kong yang mencetak pelemahan hingga 1,04%. Di belakang rupiah ada rupee yang melemah 0,17% pada periode sama.

Selebihnya, mata uang Asia mencetak penguatan besar terhadap the greenback. Bahkan dolar Taiwan menguat sampai 10,83% selama enam bulan tahun ini, bersama yen dan won serta dolar Singapura yang juga naik tajam nilainya.

Semester pertama juga merekam cerita rupiah dalam periode tergelap. Pada 9 April lalu, rupiah sempat menyentuh level terlemah dalam sejarah dalam intraday trading di Rp16.957/US$, mencerminkan kemerosotan nilai hingga 5,4% dibanding posisi akhir tahun.