Logo Bloomberg Technoz

Asing Mulai Keluar dari Surat Utang RI, Bagaimana Nasib Rupiah?

Tim Riset Bloomberg Technoz
30 June 2025 08:15

Uang rupiah. ( Dimas Ardian/Bloomberg)
Uang rupiah. ( Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja gemilang rupiah selama pekan pendek lalu masih berpeluang berlanjut pada awal pekan, di tengah lanskap global yang masih memberikan angin segar pada mata uang di emerging market.

Namun, animo asing yang mulai terkikis di aset-aset domestik seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan saham, bila berlanjut mungkin akan membebani ruang rupiah untuk menguat lebih meyakinkan.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang pada pekan lalu tergerus 1,32%, pada Senin pagi ini (30/6/2025) di sesi Asia melanjutkan pelemahan. DXY menyentuh 97,24 pagi ini, yang merupakan level terendah indeks dolar AS sejak Februari 2022 silam.

Kelesuan dolar AS memberi ruang penguatan pada mata uang di Asia pagi ini. Semua mata uang Asia yang sudah diperdagangkan jelang pukul 08.00 di Jakarta, bergerak menguat dipimpin oleh won Korsel dan ringgit.

Di pasar offshore, rupiah Nondeliverable Forward (NDF), rupiah telah mencetak penguatan mingguan 1,14% pada pekan pendek lalu. Pagi ini, rupiah NDF di pasar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp16.224/US$.