Prinesha Naidoo—Bloomberg News

Bloomberg, Starlink milik miliarder Elon Musk asal Amerika Seriakt (AS), dalam upaya untuk mengatasi peraturan pemberdayaan warga kulit hitam di Afrika Selatan untuk mendapatkan izin operasi, mungkin akan menginvestasikan sekitar 2 miliar rand atau sekitar US$ 112,7 juta (setara Rp1,83 triliun ) di negara tersebut, Business Day melaporkan dengan mengutip sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya.

Startlink, operator internet berbasis satelit orbit rendah (LEO) ini akan menyalurkan investasi tersebut ke dalam infrastruktur untuk mendukung Southern African Development Community yang terdiri dari 16 negara, surat kabar yang berbasis di Johannesburg ini mengatakan.

Starlink mengatakan kepada pemerintah Afrika Selatan bahwa mereka akan menggunakan perusahaan-perusahaan lokal untuk membangun infrastrukturnya dan menyewakan tanah, fiber, energi serta dukungan keamanan dan pemeliharaan. 

Hal ini bertujuan untuk mengamankan kesepakatan dengan pihak berwenang Afrika Selatan sebelum negara tersebut menjadi tuan rumah Group of 20 summit di Johannesburg pada bulan November, kata Business Day.