Logo Bloomberg Technoz

Bursa Kripto Iran Nobitex Jadi Sasaran Peretasan

Redaksi
23 June 2025 17:50

Data Indonesia yang Diduga Dibocorkan Grup Peretasan (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
Data Indonesia yang Diduga Dibocorkan Grup Peretasan (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sebuah kelompok peretas yang dikenal dengan nama Gonjeshke Darande atau Predatory Sparrow, mengklaim telah meretas bursa mata uang kripto terbesar di Iran, Nobitex, dan mencuri dana senilai lebih dari US$90 juta (Rp1,48 triliun). 

Aksi ini diduga sebagai bagian dari kampanye siber terkoordinasi yang menargetkan entitas ekonomi dan militer Iran, sebagaimana mengutip dari The Guardian, Senin (23/6/2025).

Kelompok yang kerap dikaitkan dengan Israel itu menyampaikan klaimnya pada Rabu (19/6/2025), sehari setelah sebelumnya mengaku telah menghancurkan data milik Bank Sepah, bank milik pemerintah Iran. Mereka juga mengancam akan membocorkan kode sumber dan data internal milik Nobitex.

Menurut firma keamanan blockchain Elliptic, peretas memindahkan dana dari dompet Nobitex ke berbagai alamat kripto yang tampaknya telah "dibakar"—yakni tidak dapat diakses kembali karena tidak memiliki kunci kriptografis.

"Dana-dana ini dikirim ke alamat yang memuat frasa seperti ‘F*ckIRGCterrorists’, dan kunci privat untuk mengaksesnya tidak dimiliki siapa pun," jelas Tom Robinson, salah satu pendiri Elliptic dalam unggahan di X miliknya. Dia menambahkan, secara teknis dibutuhkan waktu miliaran tahun bagi komputer saat ini untuk menebak kunci tersebut.