Logo Bloomberg Technoz

WIFI Rights Issue Rp5,8 T, Kepemilikan Publik Bisa Terpangkas 55%

Recha Tiara Dermawan
23 June 2025 16:20

Karyawan memfoto layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/62025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memfoto layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/62025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge bersiap menggelar aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) yang berpotensi menyebabkan dilusi kepemilikan hingga 55,56% bagi pemegang saham lama yang tidak mengeksekusi haknya.

Rights issue WIFI dilakukan dengan menerbitkan 2,95 miliar saham baru di harga pelaksanaan Rp2.000/saham, yang setara dengan 55,56% dari total modal disetor penuh pasca aksi.

Dalam prospektus yang dirilis 23 Juni 2025, manajemen menetapkan rasio 5 HMETD untuk setiap 4 saham lama yang tercatat pada tanggal 3 Juli 2025. Setiap 1 HMETD memberi hak untuk membeli 1 saham baru selama periode 7–15 Juli 2025.

Aksi korporasi ini berpotensi menghimpun dana maksimal Rp5,89 triliun, yang akan digunakan untuk mendanai proyek internet murah di Pulau Jawa melalui anak dan cucu usahanya, PT Integrasi Jaringan Asia (JIA) dan PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE).

Sekitar Rp5,8 triliun dana hasil rights issue akan difokuskan untuk pembangunan jaringan Fiber To The Home (FTTH) yang menargetkan 4 juta homepass.