AMMN-ARCI, Contoh Kasus Tak Selamanya Investasi Grup Besar Cuan
Artha Adventy
23 June 2025 09:40

Bloomberg Technoz, Jakarta - Konglomerat Peter Sondakh dan Grup Salim kembali gigit jari karena emiten portofolionya PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) kembali puasa dividen dengan alasan pengembangan proyek ekspansi.
Kedua perusahaan tersebut saat ini tengah mengalokasikan belanja modal jumbo untuk proyek hilirisasi dan peningkatan kapasitas produksi. Kebutuhan dana untuk ekspansi tersebut menjadi pertimbangan utama manajemen untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2024.
AMMN, yang dikendalikan oleh Grup Salim, sedang membangun fasilitas smelter dan pemurnian logam (PMR) di Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat, dengan kapasitas input hingga 900.000 ton konsentrat per tahun.
AMMN menganggarkan belanja modal sebesar US$1,02 miliar. Capex tersebut akan dialokasikan untuk smelter dan PMR sebanyak US$22 juta, CCPP, LNG dan fasilitas T&D sebanyak US$226 juta, ekspansi pabrik konsentrator US$573 juta, infrastruktur pendukung sebesar US$26 juta dan sustaining capex sebesar US$182 juta. Sampai dengan kuartal I/2025, AMMN telah merealisasikan capex senilai US$360 juta.
Sementara ARCI, yang berada di bawah kendali Rajawali Group milik Peter Sondakh, memperkuat kegiatan eksplorasi, pengembangan tambang baru dan pengembangan proyek geothermal. Untuk tahun ini, ARCI menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$80 juta, turun dari realisasi 2024 senilai US$91,8 juta.