Dari sisi eksplorasi, PHR telah mengebor 6 sumur eksplorasi dan 491 sumur eksploitasi, serta 257 sumur kerja ulang pindah lapisan (KUPL). Penemuan sumber daya (2C) mencapai 53,15 MMBOE, sementara cadangan terbukti (1P) sebesar 84,34 MMBOE.

Ruby menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut juga didukung penerapan teknologi, digitalisasi, dan prinsip HSSE secara ketat.

"RUPS ini menjadi momentum penting bagi kami untuk berdiskusi dengan para pemegang saham mengenai capaian perusahaan dan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan industri migas ke depan. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci dalam menjaga kepercayaan pemangku kepentingan," imbuhnya.

Dari sisi keberlanjutan, PHR meraih:

• Skor Good Corporate Governance (GCG) sebesar 87,8 poin (Sangat Baik)

• 3 sertifikasi ISO SMT: ISO 14001, ISO 45001, ISO 37001

• 3 PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup

• Reduksi emisi CO₂ sebesar 228,83 kilo ton

• Efisiensi energi hingga 130.954 kWh

• Pengelolaan 165 m³ limbah, termasuk 661 ton limbah organik

Laporan keuangan PHR juga mendapat opini wajar tanpa pengecualian dari auditor independen. Dengan berbagai capaian tersebut, PHR semakin memperkokoh posisinya sebagai pilar utama dalam ketahanan energi nasional dan pemimpin industri migas hulu di Indonesia.

(tim)