Apakah BEI akan mengadopsi satu lot setara satu atau 50 saham, lanjut Jeffrey, belum ada opsi yang mengerucut ke hal ini.
Pasalnya, BEI juga perlu menyiapkan infrastruktur yang mampu mendukung perubahan lot saham agar transaksi bisa berjalan lancar.
"Jadi kalau [penyesuaian lot saham] berlaku tahun ini, kelihatannya tidak, karena kami sedang dalam proses implementasi sistem perdagangan yang baru," tutur Jeffrey
Membebani Sistem JATS
Kesiapan sistem JATS juga menjadi perhatian pengamat pasar modal dari Panin Sekuritas, Reydi Octa.
"Bila jumlah transaksi melonjak drastis karena makin banyak orang bisa membeli saham dalam jumlah kecil, sistem perdagangan BEI bisa kewalahan jika belum sepenuhnya siap," kata Reydi.
"Infrastruktur teknologi dan kapasitas pemrosesan transaksi harus ditingkatkan, agar tidak mengorbankan kualitas layanan atau malah menimbulkan gangguan sistem. BEI harus benar-benar matang dalam hal kesiapan teknis dan pengawasan."
Meski demikian, lanjut Reydi, penyesuaian lot saham merupakan langkah yang perlu diapresiasi, karena bisa mengakomodir partisipasi investor ritel dengan modal terbatas.
Harga per lot yang lebih murah tentu akan membuat saham-saham tertentu jadi lebih terjangkau dan mendorong frekuensi transaksi, yang pada akhirnya bisa meningkatkan likuiditas pasar.
Setali tiga uang, pengamat pasar modal Budi Frensidy meminta BEI untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan penyesuaian lot saham.
"Dan yang terpenting, BEI harus bersedia kembali mengkaji ulang jika ternyata kebijakan yang diambil lebih banyak menimbulkan dampak negatif dibanding manfaat positif."
(dhf)






























