Amblesnya IHSG yang begitu dalam merupakan efek secara langsung dari turunnya sejumlah saham Big Caps. Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg.
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menekan 10,76 poin
- Bank Mandiri (BMRI) menekan 8,41 poin
- Chandra Asri Pacific (TPIA) menekan 5,09 poin
- Telkom Indonesia (TLKM) menekan 4,58 poin
- Merdeka Copper Gold (MDKA) menekan 3,42 poin
- Bank Central Asia (BBCA) menekan 3,42 poin
- Bank Negara Indonesia (BBNI) menekan 2,89 poin
- Barito Renewables Energy (BREN) menekan 2,86 poin
- Aneka Tambang (ANTM) menekan 2,67 poin
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menekan 2,17 poin
Adapun saham-saham barang baku lainnya jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) drop 4,44% dan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga terjebak di zona merah dengan ambles 4,48%.
Disusul oleh pelemahan saham energi, saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) yang terjun bebas 14,8%, saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) ambles 7,58%, dan saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang melemah 5,81%.
Perang Israel vs. Iran Makin Memanas
Ambrolnya IHSG pagi hari ini tergencet isu ketegangan di Timur Tengah. Kelanjutan terbaru, Negeri Paman Sam, Amerika Serikat, semakin meningkatkan kekuatan militernya di Timur Tengah, dengan mengerahkan skuadron jet tempur tambahan ke teritorial tersebut di tengah eskalasi perang Israel dan Iran.
Menurut para pejabat AS, dikutip dari Al Arabiya, Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah memberikan Presiden Donald Trump sejumlah opsi militer dan sedang mempertimbangkan pengerahan aset-aset militer lebih lanjut.
Sebelumnya, Trump mengeluarkan beberapa peringatan kerasnya terhadap Iran, termasuk ancaman terselubung untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Donald Trump menuntaskan pertemuan dengan para penasihat utamanya saat ia mempertimbangkan apakah AS akan terlibat lebih jauh dalam perang antara Israel dan Iran. Namun, Gedung Putih tidak memberikan petunjuk apakah Trump telah memutuskan untuk ikut dalam serangan yang bertujuan menghancurkan program nuklir Teheran.
Sebelum pertemuan tersebut, Trump mengatakan kepada media, ia belum mengambil keputusan final, namun kembali menegur para pemimpin Iran karena dianggap "terlambat" untuk bernegosiasi, sambil menegaskan tekadnya untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.
The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan Trump telah menyetujui rencana serangan militer terhadap Iran awal pekan ini, namun menunda otorisasi akhir sambil menunggu apakah Teheran memenuhi tuntutannya.
Terbaru, ketegangan meningkat setelah Korea Utara (Korut) pada Kamis mengecam keras serangan udara terbaru Israel terhadap Iran. Mereka menyebutnya sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan yang tak terampuni” dan menyalahkan Israel, yang didukung Amerika Serikat dan negara-negara Barat, sebagai entitas “seperti kanker” yang mengancam perdamaian di Timur Tengah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut menyampaikan keprihatinan serius atas serangan militer Israel terhadap Iran yang terjadi pada Jumat lalu. Ia menuduh Israel memperbesar risiko pecahnya perang besar-besaran baru di area tersebut.
"Situasi serius yang kini disaksikan dunia dengan jelas membuktikan bahwa Israel, yang didukung dan dilindungi oleh AS serta Barat, adalah entitas seperti kanker bagi perdamaian di Timur Tengah dan biang keladi utama dalam penghancuran perdamaian serta keamanan global," ujar pejabat tersebut menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang juga diberitakan oleh Yonhap.
(fad)






























