Realisasi Bea Masuk Turun Mei 2025, Bea Keluar Melesat oleh CPO
Dovana Hasiana
18 June 2025 10:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan bea masuk turun 3,5% secara tahunan atau year-on-year (yoy), tetapi bea keluar naik 69,1% (yoy) per Mei 2025.
Perinciannya, realisasi bea masuk adalah Rp19,6 triliun atau 37% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penurunan ini dipengaruhi kebijakan ketahanan pangan domestik, seperti tidak mengimpor beras, sejalan dengan upaya swasembada. Selain itu, terdapat peningkatan utilisasi Free Trade Agreement (FTA).
"Bea masuk pengaruh kebijakan ketahanan pangan dalam rangka upaya swasembada dan faktor tarif kita harus menyesuaikan dengan FTA," ujar Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu dalam konferensi pers, dikutip Rabu (18/6/2025).
Sementara itu, bea keluar adalah Rp13 triliun atau 291,3% dari target APBN. Peningkatan hingga 69,1% (yoy) didorong kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Kemenkeu mencatat realisasi harga CPO naik 18% (yoy) dan 4% secara bulanan atau month-to-month (mtm). Meski demikian, harga CPO masih kontraksi 18,3% secara tahun berjalan atau year-to-date (ytd).
Selain itu, terdapat kebijakan relaksasi ekspor konsentrat tembaga untuk PT Freeport Indonesia (PTFI) hingga Juni 2025.