Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, program keuangan gabungan untuk Sustainable Least-Cost Electrification-2 (ISLE-2) akan mendukung adanya akses listrik bagi 3,5 juta orang dan memungkinkan pembangkitan tenaga surya dan angin sebesar 540 megawatt (MW). 

“Kegiatan ini diharapkan akan mengurangi biaya pembangkitan listrik setidaknya sebesar 8% dan emisi gas rumah kaca sebesar 10% di Kalimantan dan Sumatra,” ujarnya. 

Kegiatan ini akan didukung oleh paket pembiayaan gabungan berupa dukungan IBRD senilai US$600 juta, hibah senilai US$12 juta dari IBRD Surplus-Funded Livable Planet Fund, dan hibah senilai US$16 juta dari mitra yang dimobilisasi di bawah Sustainable Renewables Risk Mitigation Initiative (SRMI), termasuk hibah senilai $6 juta dari Kerajaan Inggris Raya (United Kingdom) melalui Energy Sector Management Assistance Program (ESMAP) Bank Dunia dan US$10 juta dari Green Climate Fund SRMI-2. 

Ferro menuturkan kegiatan tersebut merupakan uji coba pertama terkait dengan produk dukungan keuangan bertahap (step-up loan product) Bank Dunia, yang struktur pembiayaannya menawarkan suku bunga yang baik bagi Indonesia selama sembilan tahun dengan insentif bawaan untuk menarik modal swasta dalam beberapa waktu. 

Selain itu, pembiayaan itu menyediakan suku bunga yang lebih rendah selama fase implementasi proyek dan peluang untuk menghemat biaya pinjaman jika dibiayai ulang setelah proyek selesai. Hal ini sejalan dengan pendekatan Originate to Distribute yang lebih luas dari Grup Bank Dunia.

“Melalui instrumen pembiayaan gabungan, Bank Dunia dan mitra juga akan mendukung mobilisasi tambahan investasi swasta senilai US$345 juta untuk membiayai proyek tenaga surya dan angin,” tuturnya.

Bank Dunia memaparkan Indonesia mengalami pertumbuhan yang kuat dan pengelolaan fiskal yang baik selama bertahun-tahun, bahkan selama Pandemi Covid-19 dan dalam konteks permintaan global yang melambat. 

Di sisi lain, rencana pemerintah baru dalam berinvestasi pada modal manusia (human capital), memastikan semua orang memiliki akses ke listrik, dan melaksanakan reformasi sektor keuangan didukung oleh Bank Dunia melalui pengetahuan dan pembiayaan.

Pemerintah juga sedang membentuk komite deregulasi yang dapat membuka pembiayaan inovatif untuk menarik modal swasta dalam skala besar.

Direktur Divisi untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk menambahkan melalui Proyek ISLE-2, Bank Dunia terus mendukung Indonesia dalam mencapai akses listrik universal dengan menggunakan pendekatan biaya terendah. 

“Dengan lebih dari 3,5 juta orang menjadi memiliki akses listrik, program ini diproyeksikan menjadi katalisator peningkatan kesejahteraan dan penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik – termasuk melalui elektrifikasi kegiatan usaha  yang dijalankan oleh perempuan,” tambah Turk.

(mfd/naw)

No more pages